3.3.a.10.2 Jurnal Minggu Ke-24
Model
6 : Reporting, responding, relating, reasoning,
reconstructing (5R)
Alhamdullilah puji syukur ke sang maha pencipta yang
telah memberikan izin untuk kelancaran Saya dalam mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak (PGP). Demonstrasi kontekstual modul 3.3 mengenai pengelolaan program
yang berdampak pada murid adalah modul terakhir. Kemudian dilanjutkan dengan
Elaborasi pemahaman atau sesi instruktur bersama Ibu Puti Hamid untuk
menguatkan pemahaman mengenai pengelolaan program yang berdampak pada
murid. Selanjutnya koneksi antar materi dan aksi nyata mengenai pengelolaan
program yang berdampak pada murid. Kegiatan minggu ini diakhiri dengan kegiatan
lokakarya keenam Pendidikan Guru Penggerak.
Mendapat materi yang sangat luar biasa dalam mengelola
program yang berdampak pada murid adalah hal yang sesuai dengan ekspetasi Saya.
Dalam mengelola program yang berdampak pada murid diperlukan penerapan paradigma
inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR sebagai
salah satu panduan.
Yang harus diperhatikan
sekolah dalam menyusun program yang berdampak pada murid adalah tujuh
modal yang dimiliki sekolah. Ketujuh modal tersebut yaitu sumber daya manusia,
sosial, fisik atau sarana dan prasarana, lingkungan atau alam, politik, finansial,
agama dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang program sekolah yang
diharapkan. Sebagai implementasi dari pemanfaatan tujuh aset yang menunjang
pembelajaran, program sekolah yang dibuat harus mempunyai ketentuan menjadi
panduan dalam menyusun rencana program tersebut.
Panduan yang digunakan adalah penerapan paradigma inkuiri
apresiatif melalui tahapan BAGJA, manajemen risiko, dan MELR. BAGJA merupakan 5
langkah utama yang digunakan dalam sebuah proses Inkuiri Apresiatif. Lima
tahapan utama yang dijalankan dalam BAGJA tersebut adalah: Buat
pertanyaan utama, Ambil Pelajaran, Gali
Mimpi Bersama, Jabarkan rencana dan Atur
Eksekusi. Sedangkan manajemen resiko merupakan sebuah langkah awal yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan
besar dapat terjadi. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan
wajib melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang
mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah. Selain penerapan pendekatan
Inquiri Apresiatif melalui tahapan BAGJA dan Manajemen Risiko, salah satu
strategi yang digunakan dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid
adalah dengan menggunakan strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting).
Selanjutnya setelah mempelajari dan memahami pengelolaan
program yang berdampak pada murid, saya akan mengaplikasikannya dalam mengelola
pembelajaran yang berdampak pada murid yang meliputi tahapan BAGJA, manajemen
risiko, dan strategi MELR.
Komentar
Posting Komentar